Monday, March 11, 2013

move on (?)

jadi beberapa waktu lalu adekku tanya tentang gimana caranya moveon... Hah emang yaa anak SMA masih labil-labilnya. Gak tau kenapa adekku ini memilih curhat sama aku.. Padahal aku gak berpengalaman masalah beginian..
Tapi yasudahlah sebagai kakak yang baik, *eaa* aku coba kasih dia 7 resep rahasia move on ala saya.. Sebenernya bukan ala saya murni sih, ini merupakan paduan formula dari sharing dengan miss rrchynt.

pertama, kita harus menyadari kalo dia bukan takdir kita :(
kedua, kita (cewek) harus menyadari kalo udah dtunjukin kalo cowo itu bukan cowo yg pantes buat kita
ketiga, gak usah sok-sok KEPO (ini prinsip penting! karena kepo malah bikin kita sakit ati)
keempat, kurangi pertemuan yg disengaja, atau ngintip2 dia walaupun dr jauh
kelima, ikut acara yg menyibukkan diri sehingga pikiran ke dia jd terkurangi
keenam, kalo udah gak kuat dan pengen nangis, *lambaikan tangan* yaa nangis aja, asal janji sama diri sendiri gak akan nangisin dia lagi
ketujuh, kalo ketemu, usahain biasa aja, kalo ngobrol, jgn prnh memulai membahas ttg masa lalu krna itu bs bkin kedua belah pihak ga nyaman...

Nah, ini juga penting nih, dasar-dasar moveon menurut bang Miko (re: Raditya Dika) di twitternya.

- kalo mau "move on" pertama2 sesorang harus niat "move" dulu. Kalo enggak namanya jadi "stay on", lama-lama jadi o'on 
- "move on" berbeda dengan "roll on". Roll on dipakai untuk mengolesi ketek, move on untuk mengolesi hati dgn cinta baru.
- Orang2 patah hati kadang lupa, sebelum bisa pindah ke hati yang baru mereka harus berbenah terlebih dahulu

hahaha

Sekian. 

Sunday, March 10, 2013

Learn from butterfly...



Seorang anak kecil bermain di taman rumahnya. Sampai akhirnya ia merasa lelah dan berbaring dibawah pohon yang rindang. Saat tengah berbaring, tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah benda yang bergerak-gerak di sebatang dahan.

Ia segera bangkit, mendekati dan kemudian mengamati benda tersebut, yang ternyata adalah sebuah kepompong kupu-kupu.

Calon kupu-kupu yang berada dalam kepompong itu menggeliat berusaha keluar. Namun karena lubang pada kepompong terlalu kecil, membuat calon kupu-kupu itu kesulitan untuk keluar.

Setelah sekian waktu mengeliat-geliat, kupu-kupu itu terdiam sejenak. Mungkin istirahat karena kecapaian. Anak kecil yang sedari tadi mengamati kejadian itu merasa iba melihatnya.

Dengan tekat ingin menolong sang kupu-kupu, anak itu berlari kerumahnya dan mengambil gunting, kemudian kembali ke kepompong itu. Dengan penuh kehati-hatian, sang anak membedah kepompong itu dengan guntingnya sehingga akhirnya kulit itu terbuka.

Anak itu merasa lega. Namun dia merasa heran, karena kupu-kupu itu badannya kecil, dan sayapnya tidak bisa mengembang dengan sempurna. Walau kupu-kupu itu berusaha berkali-kali, ia tetap tidak bisa mengepakkan sayapnya. Kupu-kupu itupun tak pernah bisa terbang.


Kayaknya udah banyak yang tau tentang ilustrasi ini.

Dari cerita di atas, sebenernya sang kupu-kupu sedang dalam proses untuk menguatkan tubuh dan sayapnya. Tapi bantuan yang dilakukan sang anak kecil, justru membuat sang kupu-kupu malah gak bisa terbang.


Terus apa hubungannya sama kita?


Ya jelas ada hubungannya. Kehidupan kupu-kupu tadi sebelas dua belas sama hidup manusia. Gak bisa dipungkiri, hidup itu penuh dengan liku liku dan batu-batu terjal. Hidup itu pasti fluktuatif kayak harga saham yang bisa naik turun kapan aja. Bukan bermaksud sok bijak :p yaa saat kita sedang mengalami kesulitan hidup, dan berusaha cari jalan keluar, pada saat itu pulalah berarti kita tengah menguatkan sayap kita.


Justru jalan pintas (shortcut) dan kemudahan yang kita terima, gak membuat kita semakin berkembang. Tantangan demi tantangan harus dihadapi. Hidup gak boleh statis. Kalo kata om Albert Einstein nih :
"Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving".

Moving on jangan stay on! Sebesar dan seberat apapun kesulitan atopun tantangan yang ada dihadapan kita, mau gak mau harus dihadapi. face it! and yakin kalo Yang Kuasa akan terus kuatkan pundak kita untuk mengangkut beban itu, jadi jangan malah minta diringankan bebannya.


See.. pengalaman di masa lalu, kesulitan-kesulitan yang dihadapi, permasalahan yang terjadi, itulah yang akan mendewasakan dan menguatkan sayap kita untuk bisa terbang semakin tinggi.


We would learn from our mistakes.. Something like this is just part of growing up. And, sometimes growing up hurts.


God bless you :D


-MDP-