Saturday, July 21, 2012

saya bangga jadi anak mereka (bapak ku dan ibu ku)

pas tadi nonton TV, lihat ada sekelompok orang yang peduli sama anak-anak disabilitas, ya mereka yang luar biasa dan perlu perhatian khusus. Terus aku nyeplos "aku salut deh sama orang-orang yang mau ngurusin mereka, pasti sabar banget :')" Terus temenku jawab: "ya, kayak orang tua mu lah, Ya"

*oiya* aku baru inget bahwa aku punya dua sosok hebat dalam hidupku, dan harusnya aku boleh berbangga. Ya bapak sama ibu! Beliau berdua udah lama bekerja di suatu sekolah luar biasa (SLB) yang mungkin gak semua orang mau ambil profesi itu. Setiap hari dihadapkan dengan mereka yang perlu perhatian khusus, mereka yang disabilitas.
(aku gak boleh nyebut mereka cacat ataupun terbelakang atau autis atau lainnya. Orang tua ku yang ngajarin aku untuk pake bahasa yang lebih halus. karena pada dasarnya mereka itu sama kaya kita yang normal, sama-sama manusia yang punya hak hidup)

*back to topic again*

aku salut dan super bangga sama kedua orangtua ku yang memilih profesi ini. Gak gampang lho! jadi pernah waktu itu ada seorang siswa nya yang belajar dirumah kami, setiap disuruh ngerjain soal matematika dia pasti nangis dan muntah-muntah. nah, mau gak mau ibu ku membujuk dan merayu nya agar mau ngerjain dan belajar matematika. selain itu, beliau juga harus membersihkan muntahannya itu (*hiaks* kalau aku sih jijik). Belum lagi ibu juga pernah cerita kalau murid-muridnya sering pub diccelana, dan beberapa hal unik lainnya.

Ya, bapak dan ibu ku hebat! Bapak ngajar spesialisasi tunanetra. Beliau ngajarin murid-muridnya nulis braille, baca braille, ngajarin jalan, dan lainnya. kalo ibu, di spesialisasi tunagrahita (ya mereka yang perlu kebutuhan khusus dalam belajar). Sungguh pekerjaan yang mulia, yang mungkin gak seberapa bayarannya. Tapi, bapak dan ibu sudah cukup senang kalau melihat murid-muridnya berhasil nantinya, paling enggak bisa mandiri ngurus diri mereka sendiri.

Pernah suatu kali, ketika kami makan bersama di sebuah rumah makan, kami bertemu dengan salah satu murid Bapak yang sudah sejak lama diajarnya, yang kini jadi seorang juru parkir. Mungkin gak seberapa, kalau di mata kita. Tapi.. bagi bapak, itu sudah capaian yang luar biasa, ketika siswanya bisa mandiri mencari uang sendiri, dan tentunya masih ingat dengan gurunya. aku melihat ada raut bangga dan terharu diwajah beliau ketika bertemu dengan muridnya ini. dan muridnya itu pun masih ingat sama kakakku *padahal kakakku pun udah lupa*

Ada juga, murid bapak sama ibu yang kini sudah sukses buka toko, jadi fashion designer, jadi model, jadi pegawai restoran, ikut berlayar jadi pelaut, dan beberapa lainnya. Kata bapak sama ibu : mereka bisa baca tuli hitung. itu udah lumayan.

Ya, sekali lagi aku sangat bangga dengan bapak dan ibu yang mendedikasikan hidupnya untuk membentuk generasi penerus bangsa. Mereka yang disabilitas juga punya hak sebagai penerus bangsa, mereka aset  bangsa yang berharga.

Kalau melihat mereka yang disabilitas, membuatku jadi selalu merasa bersyukur atas kondisiku saat ini. Terlebih sangat bersyukur menjadi anak dari bapak dan ibu ku :)


No comments:

Post a Comment